Yogyakarta, 4 Desember 2018. Sebagai upaya pengurangan risiko bencana alam di wilayah D.I.Yogyakarta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY melakukan berbagai macam upaya. Diantaranya adalah Program Lomba Desa Tangguh Bencana (DESTANA) yang bekerja sama dengan Forum PRB. Program yang diselenggarakan dari tanggal 3 - 7 Desember 2018 ini ditujukan untuk empat Kabupaten dan satu Kota di wilayah D.I.Yogyakarta. Lomba DESTANA ini merupakan salah satu program kegiatan Seksi Pencegahan Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DIY. Pada hari pertama, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul mendapatkan jadwal penilaian pertama dari tim penilai.
Tim Penilai dari BPBD DIY yang dipimpin oleh Kepala Seksi Pencegahan, Bapak Budi Supardi datang ke Desa Kemadang pada Senin, 3 Desember 2018, pukul 09.30 WIB beserta para juri yang berasal dari Forum PRB, yang nantinya akan berbagi tugas dalam melakukan penilaian. Terdapat beberapa aspek yang dinilai dalam perlombaan ini, diantaranya dari segi administrasi, segi lapangan dengan cara menanyakan secara langsung kepada masyarakat secara acak dan penilaian sarana dan prasarana (sarpras) berupa jalur evakuasi dan titik kumpul bencana.
Dalam sambutannya, Bapak Budi Supardi mengatakan bahwa program lomba DESATANA merupakan awal untuk selanjutnya persiapan yang lebih matang di tahun depan. Selain itu lomba ini sekaligus sebagai bahan evaluasi terhadap desa yang telah terbentuk DESTANA. Lomba Destana tahun ini diikuti oleh Desa Sidomulyo, Kabupaten Kulonprogo, Desa Hargomulyo, Kabupaten Sleman, Desa Srimartani, Kabupaten Bantul dan Brontokusuman, Kota Yogyakarta.
Desa Kemadang sendiri merupakan Desa dengan luas wilayah 1937,49 Ha yang terdiri dari 17 Pedukuhan, 17 RW, 58 RT. Kondisi geografis dari Desa Kemadang merupakan tanah, bukit atau tebing, laut atau pantai yang memiliki resiko meliputi longsor, retakan pasca gemap, gelombang tinggi, banjir genangan dan kekeringan. Sejarah bencana di Desa ini dari tahun 2016 angin kencang yang berlokasi di Desa Kemadang, Tanah longsor di Dusun Ngelo, Banjir Genangan di SMK Negeri 2 Tanjungsari. Curah hujan tinggi pada bulan November hingga Desember, berpeluang banjir genangan.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Pacitan Suko Wiyono yang memberikan sambutannya mewakili Bupati Pacitan yang berhalangan hadir. Dalam sambutannya disampaikan bahwa tingkat kesadaran masyarakat Ngumbul dalam menghadapi resiko kebencanaan harus terus terpupuk. Selain itu turut hadir Kepala Seksi Pencegahan BPBD Provinsi Jatim Misdarno, Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jatim Pinky Hidayati, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pacitan Windarto, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Diannitta Agustinawati, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Pujono.
Dalam kegiatan penilaian lomba Desa atau Kelurahan Tangguh Bencana ini terdapat beberapa agenda kegiatan diantaranya pameran produk UKM oleh tim PKK Desa Ngumbul, Lomba mewarnai untuk tingkat Paud atau TK dan SD bertemakan bencana, Simulasi kebencanaan dengan bencana tanah longsor dan pentas seni dari warga Desa Ngumbul Kecamatan Tulakan. Pada akhir sesi, Bapak Camat Tanjungsari berharap agar Desa Kemadang tetap aman terhindar dari bencana sekaligus menjadi pemenang dalam lomba DESTANA dan dapat mewakili D.I.Yogyakarta untuk tingkat nasional.
Tujuan dalam perlombaan Destana ini tidak hanya mencari kemenangan saja, tetapi untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat selain dengan cara sosialisasi dan simulasi. Selain itu dengan adanya DESTANA, dapat melindungi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bahaya dari dampak-dampak merugikan bencana, meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya dalam rangka mengurangi risiko bencana, meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya dan pemeliharaan kearifan lokal bagi pengurangan risiko bencana, meningkatkan kapasitas pemerintah dalam memberikan dukungan sumber daya dan teknis bagi pengurangan risiko bencana, meningkatkan kerjasama antara para pemangku kepentingan dalam PRB, pihak pemerintah daerah, sektor swasta, perguruan tinggi, LSM, organisasi masyarakat dan kelompok-kelompok lainnya yang peduli.
(Denish Novenda/MEDIA CENTER BPBD DIY/Danang Samsurizal)
0 Komentar