Yogyakarta, 28/04/2024 – Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) dan Forum Pengurangan Risiko Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta (FPRB DIY) memberikan penghargaan pengurangan risiko bencana kepada para pihak yang telah terlibat secara aktif, berkelanjutan, dan berdedikasi dalam upaya pengurangan risiko bencana di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Penghargaan diberikan pada puncak perayaan hari kesiapsiagaan bencana (HKB) 2024 yang bertempat di barat komplek Kepatihan kantor Gubernur D.I. Yogyakarta.
“Sebagai lembaga yang berfokus pada pemenuhan hak anak dan kesetaraan anak perempuan, Plan Indonesia juga turut terlibat aktif dalam upaya pengurangan risiko bencana utamanya pada sektor pendidikan melalui program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Sejak 2022, Plan Indonesia telah mengimplementasikan program SPAB di D.I Yogyakarta dengan dukungan dari Prudence Foundation dan Prudential Indonesia. Melalui program SPAB harapannya hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dapat terpenuhi dan juga sekolah mampu melindungi peserta didik, pendidik, dan tenaga pendidik dari berbagai ancaman bencana yang ada”. ujar Enos Ndapareda, selaku Safe School Project Manager Plan Indonesia.
Penghargaan diberikan dalam bentuk piagam dan juga kotak P3K. Penghargaan disampaikan dalam beberapa kategori yang selama ini telah berkontribusi pada upaya pengurangan risiko bencana di sekolah maupun komunitas di wilayah D.I Yogyakarta. Kategori daerah wisata diberikan kepada Desa wisata Tepus-Kabupaten Gunungkidul, Desa wisata Wukirsari-Kabupaten Bantul, Kampung Wisata Tamansari- Kota Yogyakarta, Desa wisata Purwosari-Kabupaten Kulon Progo, Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Nyawiji Dadi-Kabupaten Sleman.
Sementara itu, kategori Kalurahan tangguh bencana (Kaltana) / Desa tangguh bencana (Destana) diberikan kepada Kaltana Margodadi-Kabupaten Sleman, Kalurahan Purwosari-Kabupaten Kulon Progo, Kalurahan Srimartani-Kabupaten Bantul, Kaltana Bausasran-Kota Yogyakarta, Destana Kemadang-Kabupaten Gunungkidul. Selanjutnya kategori hotel diberikan kepada Novotel Suites Yogyakarta Malioboro dan Swiss-Bell Hotel Yogyakarta. Kategori instansi dan rumah sakit diberikan kepada Paniradya Kaistimewaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Yogyakarta, dan Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul.
Kategori terakhir sekaligus menjadi yang pertama di Indonesia yaitu penghargaan bagi fasilitator SPAB. Penilaian fasilitator dilakukan berdasarkan peraturan Sekertaris Jenderal Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Persesjen) nomor 6 tahun 2023. Fasilitator SPAB kategori pejuang diberikan kepada Budi Santoso-MDMC PP Muhammdiyah. Fasilitator SPAB kategori promotor diberikan kepada Fuad Galuh Prihananto-Pramuka, dan fasilitator SPAB kategori perintis diberikan kepada Farida Rahmawati-MAN 2 Kulon Progo.
“Penghargaan yang diberikan adalah apresiasi yang tinggi dari pemerintah kepada para pihak yang telah berupaya semaksimal mungkin untuk membangun ketangguhan masyarakat maupun satuan pendidikan dalam menghadapi bencana. Upaya pengurangan risiko bencana diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak yakni pemerintah, non pemerintah, masyarakat, dunia usaha, media, universitas, termasuk komunitas kaum muda. Kita semua perlu bekerjasama menyatukan sumberdaya dan juga berbagi tugas agar upaya menuju ketangguhan dapat lebih cepat dilakukan” Ujar Drs. Noviar Rahmad, M.Si selaku Kepala Pelaksana BPBD D.I Yogyakarta.
Selain pemberian penghargaan, Sekertariat Bersama (Sekber) SPAB DIY- Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga juga melakukan simulasi gempa bumi secara serentak di lebih dari 250 satuan pendidikan. Simulasi tersebut dilakukan tepat pukul 8.00 WIB pada tanggal 26 April 2024. Simulasi kesiapsiagaan bencana diharapkan dapat terus dilakukan oleh satuan pendidikan minimal 2 kali dalam setahun.
Pada perayaan puncak hari kesiapsiagaan bencana 2024, dimeriahkan dengan beragam suguhan baik tari-tarian, orasi, maupun fashion show komponen penangulangan bencana yang terdiri dari beragam lembaga non pemerintah. Salah satu penampil yaitu Komunitas Kaum Muda Jogja Siaga Bencana yang akan menampilkan tarian dan orasi anak tentang pengurangan risiko bencana dan perubahan iklim. Sejak 2023, Kaum muda Jogja Siaga bencana telah melakukan kegiatan kampanye sesuai dengan tema yang dibuat masing-masing komunitas. Komunitas ini merupakan dampingan Plan Indonesia yang dibentuk dan dideklarasikan pada Juli 2023. Fokus utamanya adalah melakukan kampanye pengurangan risiko bencana termasuk adaptasi perubahan iklim baik secara online maupun offline. Saat ini, anggota komunitas kaum muda Jogja siaga bencana tersebar di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan terus melakukan kegiatan terkait pengurangan risiko bencana, adaptasi perubahan iklim, kesetaraan gender, dan pencegahan kekerasan.
Puncak perayaan HKB 2024 tingkat D.I Yogyakarta diwarnai juga pameran dari berbagai lembaga yang bergerak dalam isu pengurangan risiko bencana. Momentum HKB adalah momen penting bagi semua pihak untuk terus mengingat bahwa upaya kesiapsiagaan bencana perlu dilakukan terus menerus sebagai ikhtiar kita bersama yang tinggal di daerah rawan bencana.
0 Komentar