Yogyakarta, 19 Maret 2024. Ditemukannya kasus penyakit Antraks pada hewan ternak di wilayah Kab. Gunungkidul, dan Kab. Sleman beberapa waktu lalu, membuat kita untuk senantiasa mewaspadai dan mencegah terjadinya penyebaran kasus serupa di wilayah lain di DIY.
Berikut Tips pencegahan dan upaya yang bisa kita lakukan dalam mencegah penyebaran Antraks mengingat penyakit tersebut tidak hanya menjangkit pada hewan ternak namun juga dapat menulari kepada manusia.
Kenali gejala Antraks pada hewan, berikut gejalanya:
- Mati mendadak,
- Demam dan gigi gemerutuk,
- Gelisah dan sesak nafas,
- Leher, dada, perut bengkak,
- Keluar darah berwarna hitam encer dari lubang-lubang tubuh.
Penularan antraks dapat terjadi melalui kontak hewan terinfeksi, menghirup spora antraks, mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi. Antraks hanya dapat menular dari hewan ke hewan, dan hewan ke manusia, serta tidak bisa menular antar sesama manusia.
Kenali gejala antraks pada manusia, antara lain:
- Infeksi melalui kulit. Munculnya eschar atau jaringan hitam pada kulit, serta terjadinya kelainan kulit pada tubuh yang terbuka seperti pada kaki, tangan, leher, dan wajah.
- Infeksi melalui saluran pencernaan. Terjadinya gangguan dalam menelan, sakit perut yang hebat disertai mual, muntah, diare, hingga BAB berdarah.
- Infeksi melalui pernafasan. Pembengkakan pada leher dan dada, deman sesak nafas, batuk kering, serta denyut jantung cepat.
Pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat, antara lain:
- Tidak menyembelih, mengelola dan mengonsumsi hewan yang sakit atau yang sudah mati
- Segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat jika bergejala sakit setelah mengonsumsi daging hewan, atau mempunyai riwayat kontak dengan hewan sakit
- Selalu jaga kebersihan lingkungan kandang dan kesehatan hewan ternak
- Segera lapor ke Dinas Peternakan atau Kesehatan jika menemukan hewan yang sakit atau mati dalam jumlah massif.
#Antraks #DIY #DinasKesehatan #DinasPeternakanDanKesehatanHewan
#BPBDDIY #SalamTangguh #SalamSiaga
0 Komentar