Yogyakarta, 11 Juli 2019. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan aparat, masyarakat dan relawan dalam pengelolaan dapur umum, BPBD DIY menyelenggarakan pelatihan relawan dapur umum. Pelatihan yang bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Gunungkidul ini berlokasi di balai desa Sidoharjo Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul selama dua hari 9-10 Juli 2019. Sebanyak 30 peserta pelatihan menghadiri kegiatan ini yang terdiri dari tokoh maupun perangkat desa beserta relawan setempat.
Pada hari pertama, peserta mendapatkan pemaparan materi dari Kepala Subbidang Logistik BPBD DIY yang menjelaskan mengenai dapur umum. Dapur umum adalah dapur umum (lapangan) untuk menyediakan makanan sederhana dan layak, higienis, cukup bergizi dan dapat didistribusikan kepada korban bencana dalam waktu yang cepat dan tepat. Sedangkan tujuan didirikannya dapur umum meliputi mempertahankan kelangsungan hidup dengan memastikan ketersediaan pangan bagi korban bencana, memberikan bantuan pertama berupa makan bagi korban bencana.
Pemateri berikutnya yaitu Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunungkidul mengenai Potensi dan Ancaman Risiko Bencana Gunungkidul serta Kebijakan Penanggulangan Bencana. Kabupaten Gunungkidul terdiri dari 3 bentang alam yang berbeda yaitu
1. Zona utara (pegunungan batur agung), rawan longsor, puting beliung, banjir, petir dan kebakaran
2. Zona tengah (dataran Wonosari). Daerah ini rawan kebakaran, puting beliung, petir.
3. Zona selatan (Kawasan Karst), rawan kekeringan, puting beliung, petir, tsunami/gelombang pasang.
Dapur umum didirikan ketika bencana terjadi saat tanggap darurat, korban meninggalkan rumah, tinggal shelter (barak) bersama-sama, rumah rusak sehingga memerlukan relawan banyak untuk membangun kembali di masa tanggap darurat. Dalam mendirikan dapur umum berikut persiapan yang diperlukan:
1. Siapa yang membutuhkan
2. Pemilihan lokasi seperti rumah kosong, lapangan
3. Akses yang tersedia seperti jalan, air, pasar
4. Kebutuhan dari dapur umum
5. Peralatan
Pada hari kedua, pelatihan difokuskan dengan praktek langsung pengelolaan dapur umum. Pelatihan di bimbing langsung oleh rekan-rekan Tagana sebagai fasilitator. Peserta di bagi kedalam beberapa struktur yang terdiri dari ketua / koordinator regu, wakil ketua, petugas administrasi, penanggung jawab peralatan, juru masak, petugas distribusi. Menu yang dibuat mecangkup gizi yang cukup, biaya murah, cita rasa memenuhi 4 sehat dan dapat diterima tepat waktu.
Dalam menyelenggarakan dapur umum ketika becana terjadi, diperlukan standar pelayanan dapur umum meliputi:
1. Bahan pangan disimpan, diolah, dikonsumsi aman dan benar
2. Susu formula tidak diperkenankan kecuali ada indikasi
3. Ketersediaan air memasak yang layak higienis.
Di akhir sesi kegiatan pelatihan, tim dapur umum diberikan satu paket peralatan dapur umum dari APBD DIY.
(Denish N/MEDIA CENTER BPBD DIY/Anast)
0 Comments