Yogyakarta, 04 November 2024. Daerah Istimewa Yogyakarta telah memasuki awal musim penghujan sesuai prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Berdasarkan siaran pers BMKG mengenai perkembangan iklim tahun 2024 D.I. Yogyakarta update 31 Oktober 2024 bahwa curah hujan D.I. Yogyakarta tiga dasarian ke depan (dasarian I-III Novemver 2024) diprediksi menengah-tinggi berkisar 50-200 mm dengan sifat hujan bervariasi Bawah Normal – Atas Normal. BMKG pun memprediksikan cuaca berbasis dampak hujan lebat wilayah D.I.Yogyakarta pada tanggal 1-2 November 2024 wilayah yang perlu waspada yaitu Kabupaten Sleman antara lain di Cangkringan, Pakem, Turi, Ngaglik, Sleman, Tempel. Kabupaten Gunungkidul di Semin, Ngawen, Nglipar, Karangmojo. Dan di Kulon Progo di Girimulyo, Samigaluh, Nanggulan, Kalibawang.
Sebelumnya BMKG telah mengeluarkan informasi peringatan dini bahwa berpotensi terjadi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada tanggal 1-3 November 2024. Hujan disertai angin kencang tersebut menyebabkan beberapa kejadian antara lain (Update data 4/11/2024 pukul 07:30 WIB):
1. KABUPATEN SLEMAN
Kejadian tersebut tersebar di 10 Kapanewon, sebanyak 104 titik terdampak dengan rincian sebagai berikut : Cangkringan: 22 titik, Godean: 1 titik, Turi: 2 titik, Kalasan: 1 titik, Ngemplak: 8 titik, Pakem: 59 titik, Minggir: 5 titik, Moyudan: 2 titik, Berbah: 1 titik, Sleman: 3 titik.
2. KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Kejadian tersebut tersebar di 2 Kapanewon, sebanyak 14 titik terdampak terjadi di Rongkop: 13 titik dan Wonosari: 1 titik
3. KABUPATEN KULON PROGO
Terjadi di 5 Kapanewon, sebanyak 13 titik terdampak dengan rincian sebagai berikut: Girimulyo: 3 titik, Wates: 4 titik, Nanggulan: 1 titik, Pengasih: 1 titik, Kokap: 4 titik
4. KABUPATEN BANTUL
Terjadi di 5 Kapanewon, sebanyak 10 titik terdampak dengan rincian sebagai berikut: Bambanglipuro: 1 titik, Banguntapan: 1 titik, Jetis: 5 titik, Sewon: 1 titik, Pleret: 2 titik
5. KOTA YOGYAKARTA
Terjadi di 4 Kemantren, sebanyak 6 titik terdampak dengan rincian sebagai berikut: Danurejan: 1 titik, Gondokusuman: 1 titik, Mantrijeron: 1 titik, Umbulharjo: 3 titik
Dari kejadian tersebut mengakibatkan dampak kejadian antara lain 16 jaringan Listrik, 2 tiang Listrik, 110 pohon tumbang, 34 akses jalan terganggu, 60 rumah rusak, 8 tempat usaha, 2 gazebo, 2 jaringan internet, 3 kendaraan roda empat, 4 kandang, 2 bangunan roboh, 1 fasilitas Pendidikan, 5 fasilitas umum, 1 korban luka sedang, 1 korban luka berat, 1 korban MD , taksiran kerugian Rp. 24.500.000,-
(Sumber informasi: TRC BPBD DIY, Pusdalops BPBD kab/kota, Relawan, Warga Masyarakat)
Berdasarkan pantauan BMKG menunjukkan kejadian hujan lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah DIY disebabkan oleh adanya pumpunan awan hujan seperti awan Cumulonimbus (CB) yang tumbuh pada pagi – sore hari.
Prospek cuaca untuk 3 hari ke depan masih menunjukkan adanya peluang hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang masih berpeluang terjadi di wilayah DIY. Potensi kejadian cuaca ekstrem lebih berpotensi terjadi pada siang hingga sore hari antara lain :
Tanggal 4 November 2024 berpotensi di Kota Yogyakarta, Sleman, Gunung Kidul, Bantul, dan Kulon Progo. Tanggal 5 November 2024 berpotensi di Sleman bagian Utara, Gunung Kidul bagian Utara, dan Kulon Progo bagian Utara. Sedangkan tanggal 6 November 2024 berpotensi di Sleman bagian Utara dan Kulon Progo bagian Utara.
Masyarakat dimohon meningkatkan kewaspadaan terutama yang tinggal di daerah yang sudah mendapatkan informasi peringatan dini dari BMKG dan daerah yang rawan terjadi bencana.
0 Komentar