Yogyakarta, 31 Januari 2025. BMKG memprediksikan bahwa Puncak musim penghujan di D.I.Yogyakarta terjadi pada bulan Februari 2025. Sedangkan akhir musim hujan diprediksi pada Dasarian I-II Mei 2025. BMKG menghimbau untuk selalu mewaspadai potensi terjadinya bencana hidrometeorologi. Menghadapi musim hujan dengan intensitas tinggi, masyarakat di wilayah rawan banjir perlu meningkatkan kewaspadaan. Banjir tidak hanya dapat merusak properti dan infrastruktur, tetapi juga menimbulkan dampak kesehatan dan psikologis yang signifikan. Untuk itu, pemahaman dan persiapan yang matang sangat diperlukan agar kita dapat meminimalkan dampaknya.
Kesadaran akan risiko serta pengetahuan tentang tindakan yang tepat saat menghadapi banjir dapat menjadi kunci untuk melindungi diri dan keluarga. Persiapan yang meliputi tindakan pencegahan, tanggap darurat, dan pemulihan pasca-banjir dapat membantu mengurangi kerugian dan mempercepat proses pemulihan. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda terapkan sebelum, selama, dan setelah bencana banjir.
Sebelum Banjir :
Ketahui Risiko Banjir di Wilayah Anda: Pahami apakah area tempat tinggal Anda termasuk zona rawan banjir dan pelajari jalur evakuasi serta lokasi tempat pengungsian terdekat.
Amankan Dokumen dan Barang Berharga: Simpan dokumen penting seperti ijazah, akta kelahiran, dan sertifikat di tempat yang tinggi dan kedap air untuk menghindari kerusakan akibat banjir.
Periksa dan Amankan Instalasi Listrik: Pastikan instalasi listrik berada di atas level yang mungkin terendam air dan matikan aliran listrik jika banjir mengancam untuk mencegah korsleting.
Siapkan Tas Siaga Bencana: Persiapkan tas yang berisi kebutuhan darurat seperti pakaian, makanan, air minum, obat-obatan, senter, dan alat komunikasi untuk dibawa saat evakuasi.
Saat Banjir :
Segera Evakuasi ke Tempat Aman: Jika air mulai menggenang, segera pindah ke area yang lebih tinggi atau tempat pengungsian yang telah ditentukan.
Hindari Menyentuh Peralatan Listrik: Jangan menyentuh peralatan listrik yang basah atau berada di dalam air untuk menghindari risiko tersengat listrik.
Pantau Informasi Terkini: Selalu ikuti informasi dari media dan instansi resmi mengenai perkembangan situasi banjir dan instruksi evakuasi.
Gunakan Peralatan Keselamatan: Jika harus berjalan di air, gunakan tongkat untuk memeriksa kedalaman dan kekuatan arus, serta hindari berjalan di arus yang deras.
Setelah Banjir :
Periksa Keamanan Sebelum Masuk Rumah: Pastikan tidak ada kerusakan struktural pada bangunan dan waspadai kemungkinan adanya hewan berbahaya yang terbawa arus.
Bersihkan dan Disinfeksi Area yang Tergenang: Segera bersihkan lumpur dan kotoran yang masuk ke dalam rumah serta disinfeksi area tersebut untuk mencegah penyakit.
Buang Makanan yang Terpapar Air Banjir: Jangan mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi air banjir karena berisiko terhadap kesehatan.
Periksa Instalasi Listrik Sebelum Digunakan: Pastikan instalasi listrik telah kering dan diperiksa oleh ahli sebelum dinyalakan kembali untuk mencegah korsleting.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dan tanggap dalam menghadapi bencana banjir, sehingga dampak yang ditimbulkan dapat diminimalkan.
Sumber : BMKG, Kemkes
0 Komentar